PALANGKARAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah terus memperkuat upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Salah satunya melalui dukungan terhadap kegiatan Stocklab Competition yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Universitas Palangka Raya di Aula Hapakat Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah belum lama ini.
Mengusung tema “The Green Market Revolution: When Finance Meets Sustainability”, kegiatan ini diikuti sekitar 50 peserta dari berbagai SMA di Kalimantan Tengah.
Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz diwakili Asisten Direktur Senior OJK Kalteng, Andrianto Suhada menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman sejak dini tentang pentingnya pasar modal dan konsep keuangan berkelanjutan yang berpihak pada lingkungan.
“OJK mendorong agar generasi muda memahami keterkaitan antara investasi, keberlanjutan lingkungan, serta peluang ekonomi hijau yang saat ini semakin terbuka luas, termasuk melalui pengembangan bursa karbon di Indonesia,” ujar Andrianto.
Ia menjelaskan bahwa bursa karbon bukan hanya instrumen keuangan baru, tetapi juga peluang nyata bagi Kalimantan Tengah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berwawasan lingkungan.
Dirinya juga menjelaskan bahwa literasi keuangan di kalangan pelajar dan mahasiswa merupakan bagian penting dalam membangun ekosistem keuangan yang berkelanjutan di daerah.
Ke depan, generasi muda diharapkan tidak hanya menjadi pengguna produk keuangan, tetapi juga mampu berperan aktif sebagai investor cerdas yang memahami risiko dan potensi investasi, terutama dalam sektor-sektor hijau.
Kegiatan ini juga diisi dengan sesi edukasi mengenai ekonomi hijau, kompetisi stocklab antar peserta, serta penyerahan piala bagi pemenang oleh KSPM.
Melalui ajang ini, peserta tidak hanya belajar berinvestasi secara cerdas, tetapi juga mengenal nilai keberlanjutan dalam kegiatan ekonomi dan keuangan.
OJK berharap sinergi antara regulator, akademisi, dan industri keuangan dapat terus diperkuat guna menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif, sehat, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Kalimantan Tengah.(sct)


















