Menjawab Tantangan Digitalisasi, Pemda Barsel Siapkan Generasi Muda yang Adaptif

BUNTOK – Bupati Barito Selatan, Eddy Raya Samsuri melalui Asisten Administrasi Umum, Eko Hermansyah resmi membuka kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) V dan Pelatihan Kader Dasar (PKD) II Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Barito Selatan di Aula PUPR Buntok, Jumat (5/9/2025).

Eko Hermansyah menekankan bahwa tantangan pembangunan di era digitalisasi semakin kompleks dan membutuhkan kesiapan generasi muda yang adaptif. Perkembangan teknologi, perubahan sosial, serta derasnya arus informasi menjadi ujian tersendiri bagi mahasiswa untuk terus mengasah pengetahuan, kepemimpinan, dan jiwa sosial.

“Kepada seluruh peserta Mapaba V dan PKD II agar benar-benar mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh. Seraplah ilmu, pengalaman, dan nilai-nilai perjuangan yang diberikan oleh para pemateri maupun instruktur. Jadikan proses kaderisasi ini sebagai bekal untuk terus berkarya, berjuang, dan memberikan manfaat bagi umat, bangsa, dan daerah,” tuturnya.

Menurutnya, kader PMII memiliki peran penting dalam ikut serta membangun daerah dengan pemikiran kritis dan kontribusi nyata di berbagai sektor kehidupan.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa proses kaderisasi tidak hanya membentuk pribadi yang cerdas, tetapi juga menumbuhkan generasi yang memiliki rasa tanggung jawab sosial.

Pemkab Barsel berharap kegiatan ini mampu melahirkan kader-kader muda yang tangguh, berintegritas, dan siap menghadapi dinamika zaman.

Sementara itu, Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Barito Selatan, Akhmad Haitami menuturkan bahwa Mapaba adalah gerbang awal bagi calon anggota baru PMII untuk mengenal lebih jauh organisasi, budaya, dan nilai-nilai pergerakan Islam yang diperjuangkan.

“Mapaba bertujuan mempersiapkan calon anggota baru agar memahami sejarah, visi, dan misi PMII, sekaligus membentuk solidaritas dan kekompakan di antara sesama anggota. Proses ini juga diisi dengan pelatihan kepemimpinan dan keterampilan lain yang relevan dengan kebutuhan generasi muda saat ini,” katanya.

Haitami menambahkan bahwa PMII tidak hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga arena perjuangan untuk mengasah potensi diri dan memberi kontribusi nyata di tengah masyarakat.

Dengan bekal ilmu dan nilai pergerakan, kader PMII diharapkan menjadi agen perubahan yang berkomitmen terhadap kepentingan umat dan bangsa.

“Kaderisasi PMII harus menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menempa diri, menanamkan nilai keislaman, serta mengabdi untuk kemajuan daerah,” tandas Haitami.(sct)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *