PALANGKARAYA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Muti, mengapresiasi program inovatif di SMK Negeri 3 Palangka Raya yang menguatkan peran alumni dan orang tua dalam proses pendidikan.
Sekolah ini menjadi salah satu SMK Pusat Keunggulan (SMK-PK) yang berhasil menunjukkan praktik baik pendidikan vokasi berbasis kolaborasi.
“Alhamdulillah saya berkesempatan melihat langsung kondisi SMKN 3 Palangka Raya yang memiliki program keahlian yang sangat bagus dan juga jumlah muridnya cukup besar,” ujar Abdul Muti usai meninjau langsung ruang kelas tata boga dan kecantikan, Jumat (9/5/2025).
Menurutnya, keterlibatan alumni dan orang tua dalam kegiatan belajar mengajar menjadi nilai tambah yang jarang ditemukan di sekolah lain. Program “Alumni Kunjung” dan “Orang Tua Mengajar” dinilainya sebagai model inspiratif bagi SMK di Indonesia.
“Yang sangat unik di sini adalah program ‘Alumni Kunjung’ dan ‘Orang Tua Mengajar’. Ini bisa menjadi inspirasi bagi SMK lainnya. Selama ini ada kesan jika sudah lulus, tidak ada lagi hubungan dengan almamater. Tapi SMK ini membalikkan stigma itu,” katanya.
Ia menambahkan, kemitraan erat antara orang tua dan sekolah tidak hanya menciptakan suasana yang harmonis, tetapi juga memperkuat kualitas pengasuhan dan pembelajaran.
“Beberapa kasus menunjukkan hubungan orang tua dengan sekolah tidak selalu harmonis. Di sini justru terjalin kemitraan yang erat untuk mendidik anak-anak,” ujarnya lagi.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo yang turut mendampingi kunjungan menyebut apresiasi Mendikdasmen sebagai suntikan semangat untuk sekolah-sekolah lain di Kalimantan Tengah.
“Ini menjadi motivasi bagi kami untuk mendorong sekolah-sekolah lain agar tak hanya unggul dalam hal fasilitas, tapi juga unggul dalam membangun kultur pendidikan yang kuat. SMKN 3 sudah membuktikan bahwa inovasi bisa lahir dari kolaborasi,” katanya.
Lebih jauh, Reza menekankan bahwa SMKN 3 juga rutin mengirimkan lulusan terbaik ke Jepang setiap tahunnya sebagai bentuk nyata dari keberhasilan pendidikan vokasi yang selaras dengan dunia kerja. “Ini harus jadi inspirasi bagi SMK lainnya di Kalteng,” pungkasnya.(sct)