Inflasi Maret 2025 di Kalteng Capai 1,33 Persen

PALANGKARAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya inflasi tahunan (y-on-y) sebesar 1,33 persen. Angka ini menunjukkan bahwa harga-harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti menjelaskan bahwa lonjakan harga ini terutama disebabkan oleh naiknya harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik hingga 2,90 persen. Disusul kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mencatat lonjakan cukup tajam sebesar 7,28 persen.

“Emas perhiasan, ikan gabus, cabai rawit, hingga mie instan menjadi penyumbang utama inflasi kali ini,” ujar Agnes saat rilis data inflasi bulanan bersama Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko, Selasa.

Indeks Harga Konsumen (IHK) pun lanjutnya, meningkat dari 105,96 pada Maret 2024 menjadi 107,37 pada Maret 2025. Selain inflasi tahunan, inflasi bulanan (m-to-m) juga tercatat sebesar 1,71 persen. Ini berarti harga-harga terus merangkak naik, bahkan dalam jangka pendek.

Namun tak semua harga komoditas mengalami kenaikan. Beberapa barang justru memberikan andil terhadap deflasi atau penurunan harga, seperti tarif listrik, daging ayam ras, dan angkutan udara. Komoditas lain seperti tomat, beras, dan telur ayam ras juga ikut menahan laju inflasi.

“Dari sisi month-to-month, kenaikan tarif listrik, cabai rawit, dan bawang merah memberikan dampak terbesar terhadap inflasi Maret 2025,” tutup Agnes.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *