HAKORDIA 2025, UPR Tegaskan Komitmen Kampus Antikorupsi

AKADEMIKA19 Dilihat

PALANGKARAYA – Melalui kuliah umum peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2025 bersama Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah, Nurcahyo Jungkung Madyo, S.H., M.H. Universitas Palangka Raya (UPR) menegaskan komitmennya membangun lingkungan kampus yang bersih dan transparan.

Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S., IPU menyebut momentum HAKORDIA harus dimanfaatkan perguruan tinggi untuk memperkuat nilai integritas di kalangan mahasiswa.

“Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral untuk menanamkan budaya antikorupsi sejak dini, tidak hanya lewat kebijakan, tetapi melalui pembelajaran dan keteladanan,” ujar Prof. Salampak di Aula Rahan, Rabu (10/12/2025).

Rektor menambahkan, mahasiswa adalah elemen strategis dalam menciptakan tata kelola bangsa yang bersih.

Ia menekankan bahwa kampus harus menjadi ruang pembentukan karakter yang menjunjung kejujuran dan kepedulian terhadap kepentingan publik.

“Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan yang harus berani menjaga integritas,” tegasnya dalam kegiatan yang dihadiri jajaran pimpinan universitas, fakultas, serta ratusan mahasiswa dari berbagai program studi.

Disisi lain, dalam pemaparan Kajati Kalteng, Nurcahyo Jungkung Madyo menjelaskan peran kejaksaan dalam penguatan tata kelola pemerintahan melalui langkah pencegahan yang dilakukan bidang Intelijen dan Datun, serta penindakan oleh bidang Pidsus.

“Pemberantasan korupsi tidak hanya tugas aparat penegak hukum. Semua pihak harus ikut ambil bagian, termasuk dunia pendidikan yang menjadi fondasi pembentukan kesadaran hukum,” katanya.

Nurcahyo juga menekankan perlunya kemitraan strategis antara kampus dan kejaksaan untuk membangun ekosistem antikorupsi.

Dirinya menilai mahasiswa memiliki peranan penting sebagai pengontrol sosial sekaligus generator perubahan menuju tata kelola publik yang lebih bersih.

“Kesadaran integritas harus ditanamkan sejak dini agar menjadi karakter yang melekat dalam kehidupan berbangsa,” tambahnya.

Dirinya kembali mengajak mahasiswa menjaga komitmen antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari. Integritas bukan hanya slogan, tetapi perilaku yang harus dijalankan.

Kegiatan berlangsung interaktif melalui sesi diskusi antara pemateri dan peserta. Antusiasme mahasiswa menunjukkan tingginya minat generasi muda terhadap isu integritas dan pemberantasan korupsi.(sct)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *