Saiful Dorong Pemanfaatan Hutan untuk Kebun Rotan Rakyat

KASONGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan mendorong masyarakat agar lebih aktif memanfaatkan potensi hutan sebagai lahan perkebunan rotan yang berkelanjutan.

Bupati Katingan, Saiful menyebut rotan memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat menjadi penggerak baru bagi kesejahteraan masyarakat pedesaan tanpa harus merusak ekosistem hutan.

“Kita memiliki potensi hutan yang luar biasa. Jangan biarkan lahan itu terbengkalai. Masyarakat bisa memanfaatkannya untuk menanam rotan tanpa ada tuntutan apa pun, justru kita ingin membuka kesempatan agar warga benar-benar memperoleh manfaat dari kekayaan alam daerah ini,” ujar Saiful belum lama ini.

Bupati menilai, pengembangan rotan bukan hanya peluang ekonomi, tetapi juga bentuk kemandirian masyarakat dalam mengelola hasil hutan bukan kayu (HHBK).

Program ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan keluarga, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Kita patut bersyukur karena apa yang menjadi dambaan masyarakat untuk tumbuh bersama lewat rotan kini mulai terwujud. Rotan adalah masa depan ekonomi hijau Katingan,” tegasnya.

Saiful menambahkan, keterampilan menganyam rotan sangat mudah dipelajari dan bisa dilakukan oleh siapa saja, baik ibu rumah tangga, pemuda, maupun kelompok usaha kecil.

Pemerintah akan terus mendorong pelatihan dan pendampingan agar produk rotan lokal dapat menembus pasar ekspor.

“Anyaman rotan memiliki nilai tinggi jika dikelola dengan baik. Asalkan ada kemauan dan kreativitas, masyarakat bisa menghasilkan karya bernilai jual tinggi. Ini bukan sekadar kerajinan, tapi wujud kemandirian ekonomi masyarakat,” jelas Saiful.

Terkait pasokan bahan baku, Pemkab Katingan bekerja sama dengan PT Harmoni Usaha Indonesia (HUI) dan Pusat Pengembangan Rotan dan Kayu (P2RK) untuk memastikan rantai pasok rotan masyarakat berjalan lancar.

Kolaborasi ini akan memperkuat posisi petani rotan sebagai pelaku utama dalam rantai industri rotan Katingan.

“Kami mengajak masyarakat yang memiliki rotan untuk bergabung dengan P2RK agar hasil kebunnya terserap maksimal,”

“Dengan pola kemitraan ini, tidak hanya petani yang diuntungkan, tetapi juga sektor kerajinan dan ekspor daerah akan ikut tumbuh,” ungkap Saiful.

Bupati berharap peluncuran produk rotan ekspor ini menjadi awal kebangkitan sektor HHBK di Katingan.

Dengan kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, rotan diharapkan tidak hanya menjadi identitas lokal, tetapi juga produk unggulan yang mampu bersaing di pasar internasional.

“Inilah saatnya rotan Katingan bangkit dan mendunia. Dengan semangat gotong royong, kita wujudkan hutan lestari dan masyarakat sejahtera,” tutup Saiful.(sct)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *