PALANGKARAYA – Di tengah turunnya jumlah kunjungan kapal laut, jumlah penumpang angkutan laut di Kalimantan Tengah justru melonjak.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat bahwa selama Juni 2025, jumlah penumpang kapal naik 28,09 persen dibanding bulan sebelumnya.
“Jumlah penumpang meningkat dari 36.917 orang menjadi 47.287 orang, terutama karena naiknya penumpang berangkat sebesar 80,83 persen,” ujar Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, belum lama ini.
Di sisi lain, frekuensi kunjungan kapal laut menurun 14,48 persen, dari 967 kunjungan (Mei 2025) menjadi 827 kunjungan (Juni 2025). Penurunan terjadi hampir di semua pelabuhan besar seperti Kumai, Sampit, Sukamara, Pulang Pisau, dan Kuala Pembuang.
Volume arus barang juga ikut turun 12,02 persen, dari 2,49 juta ton menjadi 2,19 juta ton. Ini disebabkan turunnya volume barang dimuat sebesar 12,76 persen dan barang dibongkar sebesar 8,82 persen.
Meski secara bulanan mengalami penurunan, bila dibandingkan dengan Juni 2024, frekuensi kunjungan kapal meningkat 9,25 persen dan volume arus barang naik 23,68 persen. Namun, jumlah penumpang justru turun 3,44 persen dibanding tahun lalu.
“Pelabuhan Kumai dan Sampit masih menjadi pusat aktivitas pelayaran di Kalteng, baik untuk angkutan penumpang maupun barang,” jelas Agnes.
Dari total 47.287 penumpang yang tercatat pada Juni 2025, sekitar 77,51 persen melalui Pelabuhan Kumai dan 22,49 persen melalui Pelabuhan Sampit.
Sementara itu, dari total 2,19 juta ton barang, 57,64 persen ditangani di Pelabuhan Sampit dan 32,84 persen di Pelabuhan Kumai.(sct)