PALANGKARAYA – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah (OJK Kalteng) menegaskan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan di daerah tetap terjaga meski dinamika perekonomian global meningkat.
Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz menyampaikan bahwa penguatan ekosistem keuangan yang sehat dan aman menjadi kunci keberlanjutan ekonomi daerah.
Melalui sinergi dengan lembaga jasa keuangan dan pemerintah daerah, OJK Kalteng berkomitmen memperluas inklusi keuangan serta meningkatkan perlindungan masyarakat.
“Upaya ini kami dorong untuk memperkuat kepercayaan publik dan memastikan sektor keuangan terus menjadi motor penggerak ekonomi daerah,” kata Primandanu saat kegiatan pertemuan dengan awak media, Rabu (10/12/2025).
Menurut Primandanu, tantangan terbesar saat ini adalah meningkatnya penipuan keuangan ilegal dan maraknya scam berbasis digital.
Tingginya literasi digital tidak selalu sejalan dengan pemahaman masyarakat terhadap risiko keuangan, sehingga banyak warga menjadi sasaran kejahatan siber berkedok investasi hingga pinjaman online ilegal.
OJK menilai kolaborasi melalui Satgas PASTI harus terus dioptimalkan agar edukasi dan penindakan berjalan efektif.
“Kami terus memperkuat koordinasi pencegahan, penanganan, dan edukasi agar masyarakat tidak menjadi korban,” ujarnya menambahkan.
Berdasarkan data Satgas PASTI hingga November 2025, terdapat 224 pengaduan aktivitas ilegal di Kalteng, terdiri dari 41 laporan investasi ilegal dan 183 pengaduan terkait pinjaman online ilegal.
Dari jumlah tersebut, 70 persen korban merupakan perempuan, sedangkan laki-laki mencakup 30 persen.
Adapun modus investasi ilegal yang paling banyak dilaporkan meliputi money game, jasa periklanan berbasis deposit, duplikasi tawaran investasi berizin, penawaran pendanaan, serta investasi pertanian/perkebunan.
Sementara itu, laporan dari Indonesia Anti Scam Centre (IASC) menunjukkan tingginya kerentanan masyarakat terhadap scam digital.
Periode November 2024 hingga 30 November 2025 mencatat 2.338 aduan dengan kerugian mencapai Rp29,13 miliar.
Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, dan Kapuas menjadi wilayah dengan laporan scam tertinggi di provinsi Kalimantan Tengah.
Primandanu menekankan pentingnya memperkuat literasi dan kewaspadaan digital masyarakat di tengah masifnya perkembangan teknologi.
Ia menilai bahwa kolaborasi seluruh pemangku kepentingan menjadi faktor paling menentukan dalam menekan angka kerugian akibat kejahatan keuangan.
“Dengan sinergi Satgas PASTI, kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan layanan keuangan yang sehat, aman, dan terjangkau,” ujarnya menambahkan.
OJK Kalteng akan terus meningkatkan edukasi publik, mempercepat penanganan pengaduan, serta memperluas kanal informasi agar masyarakat dapat mengenali, menghindari, dan melaporkan aktivitas keuangan yang mencurigakan.
“Langkah ini kami lakukan demi memperkuat stabilitas keuangan daerah sekaligus mendukung arah pembangunan nasional,” tutupnya.(sct)

















