KAPUAS – PT Industrial Forest Plantation menegaskan komitmennya dalam memperkuat budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3), keberlanjutan lingkungan, serta kepatuhan terhadap regulasi melalui pelaksanaan kegiatan Gemba yang melibatkan seluruh departemen.
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip keselamatan, kepatuhan, dan pengelolaan berkelanjutan tidak hanya tertuang dalam kebijakan, tetapi dijalankan secara nyata di lapangan.
Perwakilan Manajemen PT Industrial Forest Plantation menyampaikan bahwa Gemba merupakan sarana penting untuk memastikan seluruh proses kerja di lapangan berjalan sesuai standar K3, ketentuan lingkungan, serta regulasi yang berlaku.
Melalui keterlibatan langsung manajemen dan seluruh departemen, perusahaan berupaya membangun kesadaran kolektif bahwa keselamatan dan keberlanjutan merupakan tanggung jawab bersama.
“Bagi PT IFP, Gemba adalah cara efektif untuk memastikan bahwa penerapan K3, kepatuhan terhadap regulasi, dan prinsip keberlanjutan benar-benar dijalankan di lapangan. Dengan turun langsung, kami dapat melihat kondisi nyata, mengidentifikasi potensi risiko, serta memastikan standar keselamatan dan lingkungan diterapkan secara konsisten,” katanya belum lama ini.
Ia menjelaskan bahwa pendekatan Gemba memungkinkan perusahaan melihat langsung bagaimana prosedur K3 diterapkan dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari persemaian, penanaman, pemeliharaan, panen, hingga pengangkutan dan pengelolaan logistik.
Dengan cara ini, potensi bahaya dapat dikenali lebih awal dan langkah pencegahan dapat segera dilakukan.
“Keselamatan kerja bukan hanya kewajiban formal, tetapi budaya yang harus hidup dalam setiap aktivitas. Melalui Gemba, kami ingin memastikan setiap pekerja memahami risiko kerja dan cara mengelolanya dengan benar,” ujarnya.
Selain aspek K3, Gemba juga dimanfaatkan sebagai sarana evaluasi terhadap penerapan prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan hutan tanaman industri.
Perusahaan memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional berjalan sejalan dengan komitmen pelestarian lingkungan dan penggunaan sumber daya secara bertanggung jawab.
“Kami ingin memastikan bahwa produktivitas dan keberlanjutan berjalan beriringan. Operasi yang aman dan patuh regulasi adalah fondasi bagi pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan berorientasi jangka panjang,” lanjutnya.
Seluruh departemen, termasuk Silvikultur, Logging, Transportasi, Perencanaan, Sustainability, K3, HRD, hingga Keuangan dan Administrasi, terlibat dalam kegiatan ini.
Keterlibatan lintas fungsi dinilai penting untuk membangun pemahaman yang sama mengenai standar keselamatan, kepatuhan, dan perlindungan lingkungan di setiap tahapan proses kerja.
“Keikutsertaan seluruh departemen memastikan bahwa standar K3 dan kepatuhan regulasi tidak dipahami secara parsial. Setiap unit memiliki peran dalam menjaga keselamatan, kualitas, dan keberlanjutan operasional perusahaan,” jelasnya.
Setelah observasi lapangan, dilakukan diskusi lintas departemen untuk membahas temuan terkait potensi risiko keselamatan, kepatuhan SOP, serta peluang peningkatan penerapan prinsip keberlanjutan.
Diskusi ini menjadi ruang terbuka untuk menyamakan persepsi dan memperkuat komitmen bersama.
“Melalui diskusi terbuka, kami dapat mengidentifikasi akar penyebab masalah, menyepakati langkah perbaikan, serta memastikan setiap rekomendasi ditindaklanjuti dengan rencana aksi yang jelas dan terukur,” katanya menambahkan.
Ia menambahkan bahwa setiap departemen diwajibkan menyusun rencana aksi pasca-Gemba, termasuk temuan lapangan, analisis risiko, rekomendasi perbaikan, serta penetapan target dan penanggung jawab.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat budaya kepatuhan dan perbaikan berkelanjutan di seluruh lini organisasi.
“Budaya K3 dan kepatuhan regulasi tidak bisa dibangun secara instan. Ia membutuhkan konsistensi, pengawasan, dan keterlibatan seluruh karyawan,” tuturnya.
Menurutnya, manfaat Gemba mulai dirasakan melalui meningkatnya kesadaran bersama terhadap pentingnya keselamatan kerja, kepatuhan terhadap SOP, serta perlindungan lingkungan.
Komunikasi antar-departemen juga dinilai semakin terbuka dan konstruktif dalam membahas isu keselamatan dan keberlanjutan.
“Kami melihat tumbuhnya rasa tanggung jawab dan kepedulian karyawan terhadap keselamatan diri, rekan kerja, dan lingkungan sekitar. Ini adalah fondasi penting bagi operasi yang aman dan berkelanjutan,” ujarnya lebih dalam lagi.
Perwakilan Manajemen PT Industrial Forest Plantation menegaskan bahwa perusahaan akan terus menjadikan Gemba sebagai bagian dari sistem manajemen untuk memastikan K3, keberlanjutan, dan kepatuhan regulasi menjadi nilai yang melekat dalam budaya kerja perusahaan.
“Dengan komitmen bersama dan penerapan Gemba secara konsisten, kami yakin PT IFP dapat mewujudkan operasi yang aman, patuh regulasi, ramah lingkungan, dan berkelanjutan untuk masa depan,” tandasnya.(sct)

















