Kader Posyandu Barsel Didorong Kuasai Keterampilan Digital Kesehatan

BARITO SELATAN12 Dilihat

BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Barsel) terus memperkuat peran kader Posyandu dalam mendukung layanan kesehatan masyarakat di tingkat desa.

Salah satu langkah strategis dilakukan melalui pelatihan Digital 25 Keterampilan Dasar Kader Posyandu yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Barsel bekerja sama dengan Puskesmas Baru dan Puskesmas Buntok menggunakan aplikasi Plataran Sehat milik Kementerian Kesehatan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Barsel, dr. Dadang mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari implementasi Transformasi Layanan Primer yang menjadi fokus pembangunan kesehatan nasional.

“Kader Posyandu kini tidak hanya berperan dalam pelayanan konvensional, tetapi juga harus menguasai teknologi digital agar pendataan dan pemantauan kesehatan masyarakat bisa dilakukan dengan cepat dan akurat,” ujar dr. Dadang di Buntok, Senin (27/10/2025).

Melalui pelatihan digital, kader Posyandu diharapkan mampu mengikuti perkembangan teknologi dan memberikan layanan yang lebih efektif kepada masyarakat.

Ia menjelaskan, pelatihan ini mencakup sejumlah keterampilan dasar seperti pencatatan digital data kesehatan ibu dan anak, pelaporan gizi, pemantauan tumbuh kembang, hingga penggunaan aplikasi kesehatan yang terintegrasi dengan sistem nasional.

Dengan begitu, Posyandu dapat berfungsi optimal sebagai pusat layanan kesehatan masyarakat berbasis data.

“Kami ingin kader-kader Posyandu mampu beradaptasi dengan era digital. Dengan penguasaan keterampilan ini, pelayanan kepada warga akan semakin responsif dan berkualitas,” tambahnya.

Selain peningkatan kapasitas kader, dr. Dadang juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah desa, TP PKK, hingga fasilitas kesehatan agar fungsi Posyandu dan Pustu dapat berjalan selaras dengan visi Transformasi Layanan Primer.

Dinas Kesehatan Barsel berkomitmen menjadikan program pelatihan digital ini sebagai agenda berkelanjutan di seluruh puskesmas.

Langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat peran Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, terutama dalam pencegahan stunting, peningkatan gizi, dan pengendalian penyakit.

“Dengan kader yang cakap digital dan masyarakat yang aktif, kita akan memiliki fondasi kesehatan masyarakat yang lebih kuat dan mandiri,” pungkas dr. Dadang.(sct)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *