KAPUAS – Di tengah hamparan konsesi PT Industrial Forest Plantation (IFP), sebuah demplot anggrek hutan yang didesain menyerupai habitat alaminya kini menjadi pusat perhatian.
Lokasinya berada di area yang teduh dan rimbun, menghadirkan warna-warni anggrek hutan yang tumbuh secara teratur dan terawat, seolah berada di habitat aslinya.
Demplot tersebut merupakan inisiatif perusahaan untuk memperkuat edukasi lingkungan yang berpijak pada konservasi.
Penyesuaian tata ruang dan mikrohabitat dibuat mengikuti karakter tempat tumbuh anggrek di hutan, sehingga proses pelestarian tidak hanya bersifat simbolis, tetapi benar-benar mendukung keberlangsungan tanaman.
Pihak perusahaan menjelaskan bahwa langkah ini menjadi bagian dari komitmen PT IFP dalam menjaga keseimbangan ekologi di kawasan konsesi.
Pada saat yang sama, demplot ini menjadi ruang pembelajaran terbuka bagi masyarakat, pelajar, hingga pihak akademisi yang ingin memahami konservasi anggrek hutan secara langsung.
Pengunjung dapat melihat cara perawatan dan budidaya anggrek yang disesuaikan dengan kondisi alami, sekaligus mengetahui peran penting tanaman endemik ini dalam menjaga keragaman hayati hutan.
Langkah edukatif seperti ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga flora khas hutan tropis.
Selain fungsi konservasi dan edukasi, PT IFP mengintegrasikan demplot ini sebagai contoh implementasi praktik perkebunan yang memperhatikan nilai ekologis.
Keberhasilan operasional bukan hanya diukur dari produktivitas, tetapi juga dari sejauh mana lingkungan tetap terjaga melalui pengelolaan yang berkelanjutan.
Dengan tersedianya area khusus seperti demplot anggrek, masyarakat dan akademisi mendapatkan manfaat penelitian yang lebih luas.
Keberadaan demplot anggrek di Kapuas ini pun menjadi bukti bahwa konservasi bisa berjalan berdampingan dengan aktivitas perkebunan.
Upaya pelestarian flora unik tersebut diharapkan dapat terus diperluas sehingga manfaat ekologis dan edukatifnya semakin dirasakan oleh masyarakat.(sct)












