PALANGKARAYA – Kegiatan Bimbingan Teknis Penguatan SDM Sekolah dalam Pencegahan Perundungan, Kekerasan, dan Intoleransi resmi berakhir pada Jumat (20/6/2025).
Penutupan berlangsung di Hotel M. Bahalap ini ditandai dengan arahan dari Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Muhammad Reza Prabowo yang disampaikan oleh Plt. Sekdisdik Safrudin.
“Empat hari pelatihan ini menjadi ruang penting bagi guru SMA se-Kalteng untuk memperkuat komitmen dalam menciptakan sekolah yang aman dan bebas kekerasan,” katanya.
Reza menegaskan bahwa sekolah harus menjadi tempat yang inklusif, nyaman, dan melindungi semua peserta didik.
“Saya yakin, melalui pelatihan ini Bapak/Ibu tidak hanya pulang dengan ilmu, tetapi juga dengan semangat baru untuk menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing,” ucap Reza dalam sambutan tertulisnya.
Dalam arahannya, Reza juga menekankan bahwa program ini sejalan dengan visi Gubernur Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur Edy Pratowo dalam memprioritaskan pendidikan sebagai fondasi pembangunan daerah.
Tidak hanya pendidikan gratis dan akses berkualitas, tapi juga ekosistem sekolah yang manusiawi dan berkeadaban.
“Nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan keberagaman harus hadir dalam setiap ruang kelas kita. Itulah pendidikan sejati,” tegasnya.
Sementara Ketua Panitia, Apip Purnomo melaporkan bahwa bimtek berlangsung lancar dengan partisipasi aktif para peserta.
“Seluruh rangkaian mencakup diskusi kasus, simulasi penanganan, dan pembentukan rencana tindak lanjut,” kata Apip
Dirinya berpesan Jangan ragu untuk memulai dan melindungi. “Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” pungkasnya disambut tepuk tangan peserta.(sct)