Inflasi Kalteng pada Juni 2025 Capai 0,32 Persen 

PALANGKARAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat tingkat inflasi bulanan (month-to-month) sebesar 0,32 persen pada Juni 2025. Sementara itu, inflasi sepanjang tahun berjalan (year-to-date) tercatat mencapai 1,08 persen.

Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti menyampaikan bahwa secara umum seluruh kabupaten dan kota yang menjadi titik pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sukamara sebesar 1,39 persen dengan IHK 109,61, dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Kapuas sebesar 0,90 persen dengan IHK 108,50.

“Secara umum seluruh kabupaten dan kota yang menjadi titik pantauan IHK di Kalimantan Tengah mengalami inflasi pada Juni 2025,” ungkap Agnes, Selasa (01/7/2025).

Inflasi tahunan (year-on-year) Kalteng tercatat sebesar 1,06 persen, dengan nilai IHK mencapai 107,79.

Kenaikan harga terjadi di hampir seluruh kelompok pengeluaran, yang menunjukkan adanya peningkatan tekanan inflasi secara menyeluruh dalam struktur konsumsi masyarakat.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi tahunan antara lain perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan kenaikan 8,16 persen, kelompok makanan dan minuman/restoran sebesar 2,52 persen, serta kelompok pendidikan yang naik sebesar 2,18 persen.

Selain itu, kelompok pakaian dan alas kaki mengalami kenaikan sebesar 2,09 persen, kelompok kesehatan naik 1,40 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya meningkat sebesar 1,10 persen.

Beberapa kelompok lainnya juga mencatatkan kenaikan harga, seperti kelompok perlengkapan dan pemeliharaan rumah tangga yang naik 0,54 persen, serta makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,44 persen.

Namun demikian, terdapat pula kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, di antaranya transportasi yang turun sebesar 0,67 persen, kelompok informasi dan jasa keuangan yang menurun 0,12 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang turun tipis sebesar 0,02 persen.

Secara spasial, inflasi bulanan di beberapa wilayah tercatat bervariasi, yakni Sampit sebesar 0,43 persen, Kapuas 0,46 persen, Sukamara 0,06 persen, dan Kota Palangka Raya sebesar 0,19 persen.

“Komoditas utama penyumbang inflasi kali ini adalah bawang merah dan cabai rawit yang stoknya menipis,” tandas Agnes.(sct)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *