PALANGKARAYA — Pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng di 4 kabupaten/kota, Perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2025 di Kalimantan Tengah secara umum menunjukkan adanya peningkatan dibanding bulan yang sama tahun 2024.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti, menyampaikan bahwa inflasi secara year-on-year (y-on-y) pada Juli 2025 tercatat sebesar 2,13 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) naik dari 105,94 pada Juli 2024 menjadi 108,20. Sementara inflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,38 persen dan year-to-date (y-to-d) mencapai 1,46 persen.
“Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kapuas sebesar 2,58 persen dengan IHK 109,14, sedangkan inflasi terendah ada di Kota Palangka Raya sebesar 1,62 persen dengan IHK 107,44,” ujarnya dalam rilis resmi, Jumat (1/8/2025).
Ia pun menuturkan, inflasi y-on-y terjadi karena naiknya harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran, terutama pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang naik 7,93 persen, kelompok pendidikan 3,22 persen, serta makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,11 persen.
“Kelompok pengeluaran lainnya yang turut mendorong inflasi antara lain penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,94 persen, pakaian dan alas kaki 2,17 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 1,43 persen,” ujarnya lagi.
Tidak hanya itu, Agnes pun mengatakan beberapa kelompok juga mengalami penurunan indeks, seperti kelompok transportasi sebesar minus 1,19 persen, serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang turun 0,17 persen.
Dirinya juga menambahkan bahwa meskipun inflasi masih dalam batas wajar, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan perlu tetap waspada terhadap komoditas penyumbang utama, terutama menjelang momentum akhir tahun.
“Sinergi antarpihak dalam pengawasan harga dan distribusi sangat penting untuk mengendalikan laju inflasi di Kalteng secara berkelanjutan,” tandas Agnes.(sct)