PALANGKARAYA – Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palangkaraya terhadap penurunan angka stanting mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan legislatif.
Seperti yang disampaikan oleh Anggota DPRD Kota Palangka Raya, M Hasan Busyairi, berbagai program intervensi yang dilakukan pemko setempat selama beberapa tahun terakhir, mulai menunjukkan hasil positif. Dari data yang ada, jumlah anak penderita stunting berhasil ditekan dari 600 anak menjadi 238 anak.
“keberhasilan ini tak lepas dari sinergi berbagai pihak. Mulai dari posyandu, TP PKK, hingga dinas-dinas terkait yang berperan aktif dalam penanganan stunting,” kata Hasan, Kamis (26/9/2024)
Program inovatif seperti inisiatif ibu asuh dan bapak asuh juga dinilai memberikan kontribusi besar dalam membantu mempercepat penurunan angka stunting di Kota Palangka Raya.
āDengan upaya ini, kita dapat menekan angka stunting secara efektif. Penurunan dari 600 menjadi 238 anak adalah bukti nyata progres yang kita capai,” jelasnya menambahkan.
Selain itu Hasan menggarisbawahi, pentingnya mempertahankan momentum ini. Ia berharap Pemko Palangka Raya dapat terus meningkatkan upaya penanganan stunting sehingga angka stunting dapat terus menurun sesuai target yang diharapkan.
Pada tahun 2025, ia menargetkan angka stunting di bawah 14 persen, sesuai dengan target nasional yang telah ditetapkan.
Pencapaian ini akan menjadi indikator keberhasilan Oemko Palangka Raya dalam meningkatkan kualitas hidup generasi muda di masa depan.
Upaya ini penting agar anak-anak di Palangka Raya dapat tumbuh dengan baik dan memiliki daya saing tinggi di masa mendatang.
āKita harus terus bekerja keras untuk memastikan angka stunting di Kota Palangka Raya dapat terus menurun. Dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, saya yakin target tersebut bisa tercapai,ātutupnya.(nd)