PALANGKARAYA – Frekuensi penerbangan di Kalimantan Tengah selama Juli 2024 terpantau mengalami peningkatan sebesar 6,12 persen dibanding bulan sebelumnya dari 1.161 penerbangan menjadi 1.232 penerbangan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Agnes Widiastuti menyampaikan,
frekuensi penerbangaan selama Juli 2024 lebih tinggi dibanding frekuensi penerbangan pada bulan yang sama tahun 2023 dan tahun 2022.
” Peningkatan frekuensi penerbangan diikuti dengan peningkatan jumlah penumpang. Jumlah penumpang angkutan udara mengalami peningkatan sebesar 11,52 persen, dari 115.778 orang di Juni 2024 menjadi 129.116 orang pada Juli 2024,” kata Agnes, Rabu (04/9/2024)
Lanjut Agnes , peningkatan berasal dari penumpang yang datang yaitu sebesar 25,60 persen, sedangkan penumpang yang berangkat turun sebesar 1,19 persen.
Dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, frekuensi penerbangan pada Juli 2024 mengalami peningkatan sebesar 15,79 persen, yaitu dari 1.064 penerbangan di Juli 2023 menjadi 1.232 penerbangan di Juli 2024.
Sementara itu, volume arus barang yang menggunakan angkutan udara mengalami peningkatan sebesar 12,19 persen.
Peningkatan ini berasal dari volume barang bagasi yang dibongkar yaitu sebesar 37,42 persen dan yang dimuat sebesar 3,12 persen serta berasal dari volume barang bukan bagasi yang dimuat yaitu sebesar 5,97 persen dan yang dibongkar sebesar 5,11 persen.
Jika dilihat dari bandar udara yang digunakan, selama Juli 2024 terjadi peningkatan jumlah penumpang angkutan udara dibanding bulan sebelumnya.
Peningkatan terjadi di seluruh bandara kecuali di Bandara H. Asan Sampit turun sebesar 28,29 dari 5.687 orang menjadi 4.078 orang.
Jumlah penumpang di Bandara Iskandar Pangkalan Bun naik sebesar 15,08 persen dari 43.185 orang menjadi 49.699 orang. bandara lainnya naik sebesar 12,78 persen dari 4.365 orang menjadi 4.923 orang, dan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya naik sebesar 12,59 persen dari 62.541 orang menjadi 70.416 orang.
Penumpang angkutan udara di Kalimantan Tengah terkonsentrasi di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya 54,54 persen, diikuti Bandara Iskandar Pangkalan Bun 38,49 persen, bandara lainnya 3,81 persen, dan Bandara H. Asan Sampit 3,16 persen.
Sementara itu, total volume arus barang mencapai 2.246 ton yang terdistribusi melalui Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya 74,04 persen, Bandara Iskandar Pangkalan Bun 21,59 persen, Bandara H. Asan Sampit 3,21 persen, dan bandara lainnya 1,16 persen.(nd)