PALANGKARAYA – Penggunaan teknologi berbasis bahan campuran “Shabondama Natural Foam” sangat efektif ketika melakukan penanganan kebakaran hutan atau lahan (Karhutla) gabut jika dibandingkan dengan hanya menggunakan air biasa.
Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangkaraya, Gloriana Aden bahwa produk sabun yang dihasilkan Universitas Palangka Raya (UPR) dan Shabondama Soap Jepang ini sangat efektif.
“Tidak hanya bagus untuk lahan gambut tapi juga sebenarnya bisa atau cocok digunakan pada kawasan pemukiman,” kata Gloriana usai mengikuti kegiatan demonstrasi teknologi Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut berbasis sabun, Selasa (27/8/2024).
Melalui produk Shabondama Natural Foam, dirinya berharap bisa menjadi salah satu solusi untuk penanganan karhutla di Kalimantan Tengah, khususnya di wilayah Kota Palangkaraya.
“Berdasarkan pengalaman saya kurang lebih 10 (sepuluh) tahun, baik itu saat pemadaman kebakaran di lingkungan permukiman maupun di hutan maupun lahan gambut, kita sangat mengalami kesulitan mencari bahan campuran air untuk pemadaman,” bebernya.
Memadamkan api dikawasan lahan gambut lebih efektif dengan air yang telah diberikan campuran produk sabun Shabondama Natural Foam karena bisa memadamkan titik api sampai ke kedalaman gambut yang paling dalam.
Tidak hanya itu, dampak asap dari kebakaran pemukiman maupun kebakaran hutan atau lahan gambut, memiliki kandungan racun dan berbahaya bagi kesehatan tubuh masyarakat.
Kesulitan yang dihadapi ketika memadamkan api adalah asap yang masih tersisa. Karena, ketika melakukan upaya pemadaman, mungkin api berhasil dipadamkan tapi asapnya masih lambat untuk dipadamkan.
“Saya sendiri pernah ke jepang melihat langsung cara kerja produk ini, ternyata sangat ramah terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Selain efektif memadamkan api, asap yang ditimbulkan akibat kebarakan juga langsung hilang” tutupnya.(nd)